Kamis, 29 Maret 2012

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIREC INSTRUCTION)




A.    Pengertian Model Direct Intruction
Model Direct Intruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Model Pengajaran Langsung (Kardi dan Nur,2000a :2).
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh  Arends (1997:66) bahwa: “The direct instruction model was specifically designed to promote student learning of procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be taught in a step-by-step fashion”, yang artinya
: “ Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural  yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap,selangkah demi selangkah “. Istilah lain model pengajaran langsung dalam Arends (2001 : 264 ) antara lain training model, active teaching model, mastery teaching, explicit instruction.

B.     Ciri / Karakteristik Model Direct Intruction
Ciri – ciri model pembelajaran lansung menurut Kardi dan Nur (2000:3) adalah sebagaiberikut :
1.      Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar.
2.      Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3.      Sistem pengelolaan dan lingkukngan belajar model yang diperlukan. Dalam hal ini model pembelajaran DI memperhatikan variabel – variabel lingkungan yatu fokus akademik, arahan dan control guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak netral dari pembelajaran.

C.     Fase / Langkah – langkah Model Direct Intruction
Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat penting. Sintaks Model tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, antara lain :

·         Fase 1 : Fase Orientasi / Menyampaikan Tujuan
Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi pelajaran. Kegiatan pada fase ini meliputi:
  Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
  Menyampaikan  tujuan pembelajaran
  Member penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
  Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran
 Menginformasikan kerangka pelajaran
 Memotivasi siswa

·         Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau keterampilan. Kegiatan ini meliputi:
• Penyajian materi dalam langkah-langkah
• Pemberian contoh konsep
• Pemodelan/peragaan keterampilan
• Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa

·         Fase 3 : Fase Latihan Terbimbing
Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi yang salah

·         Fase 4 : Fase Mengecek Pemahaman Dan Memberikan Umpan Balik
Pada fase berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan keterampilan serta menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi kehidupan nyata. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan guru unruk mengakses kemampuan siswa dalam melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik atau tidak, serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan bimbingan jika perlu.

·         Fase 5 : Fase Latihan Mandiri
Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa dengan baik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85% - 90% dalam fase latihan terbimbing. Guru memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.


D.    Kelebihan Model  Direct Instruction.
Secara umum tiap-tiap model pembelajaran tentu terdapat kelebihan-kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Seperti halnya pada Model Direct Instruction pun mempunyai beberapa kelebihan yang disajikan sebagai berikut:

  1. Dengan Model Pembelajaran Direct Instruction, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
  2. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun.
  3. Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
  4. Model Pembelajaran Direct Instruction menekankan kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
  5. Model Pembelajaran Direct Instruction (terutama kegiatan demonstrasi) dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori (hal yang seharusnya) dan observasi (kenyataan yang terjadi).
  6. Model ini dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas yang kecil.
  7. Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.
  8. Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.
  9. Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
  10. Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
  11. Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.
  12. Model Pembelajaran Direct Instruction dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.
  13. Model Pembelajaran Direct Instruction dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan factual dan terstruktur.
E.     Kekurangan Model  Direct Instruction.
Selain mempunyai kelebihan-kelebihan, pada setiap model pembelajaran akan ditemukan keterbatasan-keterbatasan. Begitu pula dengan Model Pembelajaran Direct Instruction. Keterbatasan-keterbatasan Model Pembelajaran Direct Instruction adalah sebagai berikut:
  1. Karena guru memainkan peranan pusat dalam model ini, maka kesuksesan pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
  2. Model Pembelajaran Direct Instruction sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang kurang baik cenderung menjadikan pembelajaran yang kurang baik pula.
  3. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, Model Pembelajaran Direct Instruction mungkin tidak dapat memberikan siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
  4. Jika terlalu sering digunakan Model Pembelajaran Direct Instruction akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu siswa semua yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran siswa itu sendiri.
  5. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah merupakan pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar