Manusia memliki
derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda
– beda. Karena perbedaan itu, manusia dapat saling asah ,asih dan asuh (saling
mencerdaskan ). Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah ,asih
dan asuh sehingga tercipta masyrakat belajar (learning community). Siswa tidak
hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama siswa. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang sadar dan
sengaja mengembangkan interaksi yang saling asah, asih, asuh untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan sebagai
latihan hidup di masyarakat.
Pembelajaran kooperatif adalah
salah
satu pembelajaran konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang
tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
peserta didik anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu
untuk memahami pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
A. CIRI,PRINSIP DAN UNSUR DALAM MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
1. Ciri – ciri Model Pembelajaran
Kooperatif
Ciri
dari model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :





Selain itu,ada tiga konsep sentral yang menjadi
karakteristik model pembelajaran kooperatif, antara lain :
a. Penghargaan
kelompok.
Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan
individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antarpersonal yang
saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli. Penghargaan kelompok
diperoleh jika kelompok mencapai skor di atas kriteri yang ditentukan.
b. Pertanggungjawaban
individu.
Pertanggungjawaban individu menitikberatkan pada
aktifitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya
pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk
menghadapi tes dan tugas – tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman
sekelompoknya.
c. Kesempatan
yang sama untuk mencapai keberhasilan.
Pembelajaran kooperatif yang menggunakan skoring.
Dengan menggunakan metode skoring ini setiap peserta didik baik yang
berprestasi rendah, sedang maupun tinggi sama – sama memperoleh kesempatan
untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
2. Prinsip – prinsip Model Pembelajaran
Kooperatif
Prinsip
– prinsip Model Pembelajaran Kooperatif adalah sebagai berikut :





3. Unsur – unsur dalam Model Pembelajaran
Kooperatif
Unsur
– unsur dalam Model Pembelajaran Kooperatif adalah para peserta didik yang
harus :






B. TUJUAN DAN STRATEGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF.
1. Tujuan Model Pembelajaran
Kooperatif
Tujuan
Model pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang
menerapkan system kompetisi, dimana keberhasilan individu diorientasikan pada
kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah
menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi
oleh keberhasilan kelompoknya. Ada tiga tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu :
1.
Hasil belajar akademik.
·
Dalam belajar kooperatif meskipun
mencakup beragam tujuan social, juga memperbaiki prestasi peserta didik atau
tugas – tugas akademis lainnya.
·
Pembelajaran kooperatif dapat member
keuntungan baik pada peserta didik kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerja sama menyelesaikan tugas – tugas kelompoknya.
2.
Penerimaan terhadap perbedaan individu
·
Tujuan lain model pembelajaran
kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang – orang yang berbeda.
·
Model Pembelajaran kooperatif memberikan
peluang bagi peserta didik dari berbagai latar belakang dan kondisiuntuk
bekerja dengan saling bergantung pada tugas – tugas akademik dan melalui struktur
penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
3.
Pengembangan ketrampilan social.
Tujuan
penting ketiga dari model pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada
peserta didik ketrampilan saling bekerja sama dan kolaborasi.
2. Strategi Model Pembelajaran
Kooperatif
Foyle dan Lyman (1988) mengidentifikasi tahap dasar
strategi untuk mencapai keberhasilan dari aktifitas belajar secara
kooperatif,antara lain :










C. JENIS – JENIS KETRAMPILAN PADA
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.
Jenis
– jenis ketrampilan pada model pembelajaran kooperatif terdiri dari :
1. Ketrampilan
Kooperatif Tingkat Awal.
a.
Menggunakan kesepakatan.
Yang
dimaksud menggunakan kesepakatan adalah menyamakan pendapat yang berguna untuk
meningkatkan hubungan kerja dalam kelompok.
b.
Menghargai kontribusi
Menghargai
berarti memperhatikan atau mengenal apa yang dapat dikatakan atau dikerjakan
anggota lain. Hal ini berarti tidak harus selalu setuju dengan anggota lain
dapat saja kritik yang diberikan itu ditujukan terhadap ide dan bukan kepada
individu.
c.
Mengambil giliran dan berbagi tugas.
Pengertian
ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok bersedia mengemban tugas /
tanggung jawab tertentu dalam kelompok.
d.
Berada dalam kelompok.
Masud
disini adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja selama kegiatan
berlangsung.
e.
Berada dalam tugas.
Yang
dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai waktu yang dibutuhkan.
f.
Mendorong partisipasi.
Mendorong
partisipasi itu berarti semua anggota kelompok memberikan kontribusiterhadap
tugaskelompok.
g.
Mengundang orang lain.
Maksudnya
adalah meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas.
h.
Menyelesaikan tugas sesuai waktunya.
i.
Menghormati perbedaan individu.
Menghormati
perbedaan individu berarti bersikap menghormati terhadap budaya, suku, rasa tau
pengalaman dari semua peserta didik.
2. Ketrampinlan
Tingkat menengah.
Ketrampilan tingkat mengah meliputi menunjukkan
penghargaan dan simpati mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat
diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan,
mengorganisir, mengurangi ketegangan.
3. Ketrampilan
Tingkat Mahir.
Ketrampilan
tingkat mahir meliputi mengelaborasi, memeriksa dengan cermat, menanyakan
keenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi.
D. LANGKAH – LANGKAH MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF .
Langkah
– langkah model pembelajaran kooperatif secara umum seperti ditunjukkan dalam
tabel berikut :
Fase
|
Tingkah Laku Guru
|
Fase 1 : menyampaikan
tujuan dan memotivasi peserta didik.
|
Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi peserta
belajar.
|
Fase 2 : menyajikan
informasi
|
Guru menyajikan informasi pada peserta didik
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
|
Fase 3 :
mengorganisasikan pesertadidik ke dalam kelompok – kelompok belajar.
|
Guru menjelaskan kepada peserta
didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efesien.
|
Fase 4 : membimbing
kelompok bekerja dan belajar.
|
Guru membimbing kelompok – kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas mereka.
|
Fase 5 : evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari atau masing – masing kelompok
mempresentsekan hasil kerjanya.
|
Fase 6 : memberikan
penghargaan
|
Guru mencari cara – cara untuk menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.
|
E. TIPE MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
.
Beberapa
tipe model pembelajaran kooperatif, antara lain :







Tidak ada komentar:
Posting Komentar